loading…
Angkatan bersenjata Israel marah dan memulai penyelidikan setelah sistem rudal Iron Dome dan Arrow gagal menghentikan sebuah rudal balistik Houthi Yaman pada hari Minggu. Foto/Middle East Monitor
Serangan misil oleh kelompok milisi sekutu Iran itu terjadi pada Minggu, 15 September, menyebabkan sembilan orang terluka.
Kegagalan Iron Dome dan Arrow telah mendorong Tentara Pertahanan Israel (IDF) untuk memulai penyelidikan.
“Seluruh insiden sedang diselidiki,” kata IDF, seperti dikutip dari Avationweek, Selasa (17/9/2024).
Sebuah misil balistik baru, yang diklaim Houthi sebagai rudal hipersonik, berhasil menembus wilayah udara Israel hari Minggu lalu sebelum hancur di dekat bandara pinggiran Tel Aviv.
Menurut IDF, tubuh utama rudal itu mendarat di area tak berpenghuni dekat Bandara Internasional Ben Gurion di pinggiran Tel Aviv, dan bagian lainnya menyebabkan kerusakan di lokasi lain.
Meski lolos dari Iron Dome dan Arrow, IDF mengklaim bahwa rudal Houthi tersebut pecah di udara.
“Dari pemeriksaan awal, tampaknya rudal itu hancur di udara,” kata IDF di akun resmi mereka di Telegram.
Sementara itu, juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan rudal tersebut menempuh jarak lebih dari 2.040 km dalam waktu kurang dari 12 menit.